Ini Indonesia!

Minggu, 11 Januari 2015

Percaya atau tidak, tempat-tempat cantik ini ada di Indonesia!

Batam

Karimun Jawa - Jepara

Salah satu resort di Bali

Bangka Belitung

Bunaken, Manado (Surganya Penyelam)

Danau Cileunca, Bandung

Golden Hour, Tg Uma, Batam

Kepulauan Wakatobi, Sulteng

Gili Trawangan, Lombok
Pulau Moyo, Sumbawa Besa
Pulau Dodola, Maluku Utara
Pulau Beras Basah, Kaltim
Pulau Manado Tua
Pulau Tidung
Pulau Lengkuas, Kab. Belitung

Manjangan, Bali







How does Rain Happen? (Explanation text)

Jumat, 06 Juni 2014

Rain is the primary source of fresh water for most areas of the world, providing suitable conditions for diverse ecosystems, as well as water for hydroelectric power plants and crop irrigation.

The phenomenon of rain is actually a water circle. The concept of the water cycle involves the sun heating the Earth's surface water and causing the surface water to evaporate. The water vapor rises into the Earth's atmosphere. The water in the atmosphere cools and condenses into liquid droplets. The droplets grow until they are heavy and fall to the earth as precipitation which can be in the form of rain or snow.

However, not all rain reaches the surface. Some evaporates while falling through dry air. This is called virga, a phenomenon which is often seen in hot, dry desert regions.

A Scary Little Thing Called "Death"

Kalian pernah takut? Banyak hal di dunia ini yang membuat kalian takut. Takut akan rasa sakit, kegagalan, kehilangan, dan masih banyak lagi. Bahkan aku yakin masih ada diantara kalian yang takut dengan hal-hal yang berbau mistis. Tidak salah memang, rasa takut itu wajar dan sangat manusiawi. Namun apakah kalian tahu? Rasa takut kalian adalah salah satu berkah dan rahmat terbesar yang telah diberikan kepada kalian oleh sang pencipta. Mengapa? Jawabanku adalah karena aku adalah salah satu makhluk yang diciptakan tanpa mendapatkan 'rahmat' tersebut.

Aku selalu ingin tahu bagaimanakah rasa takut itu? Bagaimana rasanya saat badan bergetar hebat, jantung berdetak cepat, dan keringat dingin mengalir membasahi pelipis kepala. Aku iri dengan mereka yang ditakdirkan oleh tuhan untuk takut, sementara aku disini sendirian, dibenci dan dijauhi karena aku diciptakan tuhan untuk ditakuti. Masih teringat saat aku mendatangi mereka, ekspresi wajah mereka membeku, tubuh mereka lumpuh, mulut mereka lalu bergetar, berusaha mengucapkan sumpah serapah agar aku tidak mendatangi mereka. Mungkin tak semuanya juga, masih ada juga diantara mereka yang tersenyum, sangat tenang, bahkan terkesan bahwa mereka tahu aku akan mendatangi mereka hari itu. Lucunya, aku sama sekali tak peduli. Aku selalu membuat apapun ekspresi yang mereka buat berubah sama ketika aku meninggalkan mereka, menjadi ekspresi dingin, tenang, dan tak bernyawa.

Aahh aku benar-benar ingin sekali untuk merasakan bagaimana nikmatnya takut, namun tuhanku sama sekali tak mengizinkannya. Dia selalu menyuruhku menjemput orang yang diinginkannya, siapapun, apapun, dan aku tak pernah mengingkarinya karena itulah satu-satunya bukti dari eksistensiku ini. Banyak sekali yang sudah kujemput, namun tugasku belum selesai juga sampai sekarang. Biarlah, aku juga tak terlalu peduli, toh suatu hari nanti aku dapat beristirahat dengan nyaman ketika aku sudah selesai menjemput semuanya.

Oh ya maaf! Aku belum memperkenalkan diriku pada kalian. Aku dengan seenaknya malah mengutarakan perasaanku ini sembarangan. Sekali lagi maafkan aku karena telah berlaku tidak sopan. Aku sebenarnya dari tadi ingin memberitahukan namaku, hanya saja karena sepertinya namaku terlalu banyak, aku jadi bingung untuk memilihnya. Ah biarlah, biarkan kita berkenalan nanti saja. Karena aku yakin suatu saat nanti kita pasti bertemu. Aku pasti akan mendatangi kalian saat tubuh kalian terbaring lemah, tak dapat bergerak. Aku lalu akan mendekat, membisikkan kalimat pendek di telinga kalian yang berbunyi...

'Saatnya pulang......'

Tes Psikopat

Apakah anda seorang psikopat?

Tandai skor yang paling sesuai di setiap pernyataan.
3 : sangat setuju,
2 : setuju,
1 : tidak setuju
0 : sangat tidak setuju



Jumlahkan seluruh skor, lalu cocokkan dengan keterangan di bawah.

1. Saya jarang membuat perencanaan. Saya lebih suka segalanya serba spontan dan mendadak. (0 1 2 3)

2. Menyelingkuhi pasangan boleh-boleh saja asal tidak ketahuan. (0 1 2 3)

3. Jika mendadak ada hal yang lebih baik maka tidak ada salahnya untuk membatalkan kesepakatan terdahulu. (0 1 2 3)

4. Melihat hewan terluka atau kesakitan tidak membuat saya merasa terusik sedikitpun. (0 1 2 3)

5. Berkendara dengan kecepatan tinggi, naik roller coaster serta terjun payung sangat menarik bagi saya. (0 1 2 3)

6. Tidak masalah untuk melangkahi seseorang demi mendapatkan apa yang saya inginkan. (0 1 2 3)

7. Saya pintar membujuk dan memiliki kemampuan khusus agar orang mau melakukan kemauan saya. (0 1 2 3)

8. Saya cocok melakukan tugas berbahaya karena mampu membuat keputusan dengan sangat cepat. (0 1 2 3)

9. Bagi saya sangat mudah untuk bertahan dalam sebuah situasi, ketika orang lain mulai merasa sangat tertekan. (0 1 2 3)

10. Jika saya bisa melawan seseorang, berarti orang itu memang pantas menerimanya. (0 1 2 3)

Jumlah skor dari hasil test Anda

Kecenderungan psikopat berdasarkan total skor :
0-10: Rendah
11-15: Di bawah rata-rata
16-20: Rata-rata
21-25: Tinggi
26-30: Sangat tinggi

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada?


Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?
Seorang Profesor dari sebuah
universitas terkenal menantang
mahasiswa-mahasiswa nya dengan
pertanyaan ini, "Apakah Tuhan
menciptakan segala yang ada?".
Seorang mahasiswa dengan berani
menjawab, "Betul, Dia yang
menciptakansemuanya".
"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya
professor sekali lagi.
"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa
tersebut. Profesor itu menjawab,
"Jika Tuhan menciptakan segalanya,
berarti Tuhan menciptakan Kejahatan.
Karena kejahatan itu ada, dan menurut
prinsip kita bahwa pekerjaan kita
menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa
berasumsi bahwa Tuhan itu adalah
kejahatan."
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa
menjawab hipotesis professor tersebut.
Profesor itu merasa menang dan
menyombongkan diri bahwa sekali lagi
dia
telah membuktikan kalau agama itu
adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan
berkata,
"Profesor, boleh saya bertanya
sesuatu?"
"Tentu saja," jawab si Profesor
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya,
"Profesor, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja
dingin itu ada.
Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si
professor diiringi tawa mahasiswa
lainnya.
Mahasiswa itu menjawab,
"Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak
ada.
Menurut hukum fisika, yang kita anggap
dingin itu adalah ketiadaan panas.
Suhu -460F adalah ketiadaan panas
sama sekali.
Dan semua partikel menjadi diam dan
tidak bisa bereaksi pada suhu
tersebut. Kita menciptakan kata dingin
untuk mendeskripsikan ketiadaan
panas.
Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor,
apakah gelap itu ada?"
Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu
ada."
Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi
anda salah, Pak.
Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah
keadaan dimana tidak ada cahaya.
Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.
Kita bisa menggunakan prisma Newton
untuk memecahkan cahaya menjadi
beberapa
warna dan mempelajari berbagai
panjang gelombang setiap warna.
Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap.
Seberapa gelap suatu ruangan diukur
dengan berapa intensitas cahaya
diruangan tersebut.
Kata gelap dipakai manusia untuk
mendeskripsikan ketiadaan cahaya."
Akhirnya mahasiswa itu bertanya,
"Profesor, apakah kejahatan itu ada?"
Dengan bimbang professor itu
menjawab, "Tentu saja, seperti yang
telah
kukatakan sebelumnya.
Kita melihat setiap hari, Banyak perkara
kriminal dan kekerasan di antara
manusia. Perkara-perkara tersebut
adalah manifestasi dari kejahatan."
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu
menjawab, "Sekali lagi Anda salah,
Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan
adalah ketiadaan Tuhan.
Seperti dingin atau gelap, kajahatan
adalah kata yang dipakai manusia untuk
mendeskripsikan ketiadaan Tuhan.
Tuhan tidak menciptakan kajahatan.
Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya
kasih Tuhan dihati manusia.
Seperti dingin yang timbul dari
ketiadaan panas dan gelap yang timbul
dari
ketiadaan cahaya."
Profesor itu terdiam.
(Nama mahasiswa itu adalah Albert
Einstein)